Tujuan Klasifikasi Massa Batuan
(Bieniawski, 1989) :
1. Mengidentifikasi
parameter penting yang mempengaruhi perilaku massa batuan
2. Membagi formasi
massa batuan kedalam kelompok yang mempunyai perilaku sama
3. Menghubungkan
pengalaman di satu lokasi dengan lokasi yang lainnya
4. Mengambil data
kuantitatif dan pedoman untuk suatu rancangan rekayasa
5. Memberi dasar umum
untuk kemudahan komunikasi diantara para ahli geoteknik dan geologi
Perkembangan Klasifikasi Massa Batuan :
a. Terzaghi
(1946) yaitu klasifikasi Rock Load,
b. Lauffer
(1958), Pacher et al (1964), Deere et al (1967), dan Wickham et al (1972).
c. Bieniawski
(1973) dikenal dengan nama Rock Mass
Rating (RMR)
d. Bieniawski & Orr (1976) dan berikutnya oleh Romana (1985)
e. Klasifikasi
massa batuan untuk menilai stabilitas lereng saja diperkenalkan oleh Laubscher
(1976); Hall (1985); Romana (1985); dan Orr (1992).
f. Roberson pada 1988 melakukan penelitian
mengenai hubungan antara stabilitas lereng dan klasifikasi RMR.
g. Swindells (1985)
melakukan penelitian mengenai pengaruh peledakan pada stabilitas 16 lereng di
Scotlandia yang dikaitkan dengan nilai SMR dari Romana (1985).
h. Selby (1980)
melakukan penelitian di Antartika
dan Selandia Baru untuk
mendapatkan hubungan antara kekuatan singkapan batuan akibat tingkat pelapukan
dan orientasi bidang diskontinu dan kemiringan lereng.
i. Hoek dan Brown
(1980) mengembangkan metode untuk memperkirakan kekuatan massa batuan, yang
didasarkan pada kriteria alahan Hoek – Brown (1980),
j. Geological Strength Index (GSI, Hoek & Brown, 1988) yang merupakan representasi kuantatif
kekuatan massa
k. Hoek (1994)
dan Hoek, Kaiser & Bawden (1995) menjadi suatu klasifikasi massa batuan.
Berikut Tabel penjelasan tentang Klasifikasi Massa batuan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar