WELCOME

WELCOME

Minggu, 09 Desember 2012

SISTEM PENYALIRAN TAMBANG (Jilid-1)

SIKLUS HIDROGEOLOGI 

1. HUJAN
(a). Curah Hujan

Satuan CH = Satuan panjang/waktu
                  =      mm, m, cm

                      jam, hari, bln, th

CH = 1 mm/jam
punya luasan 1 m² kemudian air yg jatuh pada permukaan tingginya 1 mm.

Berarti :

volume air hujan = 100 dm² x 0,01 dm = 1 dm³ = 1 l.

(b). Intensitas Hujan

Pada dasarnya = Curah Hujan hanya beda dalam waktu yg relatif pendek yaitu bisa jam atau menit.

Alat Utk Mengukur Curah Hujan.


(1). Manual/ Penakar CH
Prinsip : Air hujan ditampung kemudian diukur volumenya.

(2). Alat Pencatat Otomatis
Prinsip : Seismograf

Cara Menghitung Intensitas Hujan (manual)



1. Talbot (1881)
    i = q/(t+b)
2. Sherman (1905)
    i = q/tn
3. Ishiguro (1953)
    i = a/√t+b
4. Mononobe
    i = d24/24 (24/t)m

dimana :
i = Intensitas
t = waktu/ durasi CH
q,b,m,n = Konstanta
d24 = tinggi hjn max dlm 24 jam (m)


Hujan Rencana
CH yg dipakai sbg dsr utk menghit di dlm perencanaan, rumus yg dipakai :



Xr = X + ( Yr-Ym) S
                  Sm

Xr      = CH dgn perioda ulang T thn 

X       = CH Rata-rata 


S       = Standar deviasi 


Yr      = Reduced Variated = -ln{-ln[(T-1)/T]} 


Ym    = -ln {-ln[(n+1-m)/(n+1)]} 


Ym    = Rerata Ym



Sm    = Deviasi dr Ym = √(Ym-Ym)²
                                             n-1

2. EVAPORASI.
Proses Penguapan air dr laut, sungai, waduk dll.
Evatranspirasi : Proses penguapan air dr tumbuh2an.

3. INFILTRASI.
Besarnya air hujan yang masuk meresap ke dalam tanah. Air inilah yg nantinya menjadi salah satu sumber air tanah. Besar kecilnya infiltrasi dipengaruhi oleh :

a. Sifat Hujan 
b. Besar butir dlm Curah Hujan.
c. Topografi.
d. Tutupan (Gundul/ vegetasi). 

4. AIR PERMUKAAN/ RUN OFF
Ro = Presipitasi-Evaporasi-Infiltrasi

Daerah Tangkapan Hujan
Jikk Hujan jatuh di dalam daerah tersebut maka air permukaan akan masuk ke dalam sungai.
Jika Hujan jatuh di luar daerah maka air permukaan akan keluar.


Q = CIA ( Rumus Rational)
Q = 0,277. CIA

Dimana
C  = Koefisien Impasan
I   = Intensitas
A  = Luas Tangkapan Hujan
C  = Angka Besarnya CH yg mjd RO
Cà 0,7 bagian CH mjd RO
        0,3 Mjd Infiltrasi


SUMBER-SUMBER AIR BAWAH PERMUKAAN
Secara hidrologis air di bawah tanah dibedakan :

1. Air pada daerah yg tidak jenuh
2. Air pada daerah jenuh

Daerah tidak jenuh umumnya terdapat pada bagian teratas dari lapisan tanah yg terdiri dari material padatan, air dalam bentuk air adsorpsi, air kapilar dan air infiltrasi.

Air yang berada pada daerah jenuh disebut air tanah.
Secara Media Air Bawah Permukaan dibedakan
1. Air Pada Media Pori
2. Air Pada Media Bat Beku
3. Air Pada Media Karst.


BEBERAPA ISTILAH :

(a). Akuifer
Lapisan batuan/ tanah yang permeable atau lurus sehingga dapat meluluskan air.

3 Tipe Akuifer.
-Akuifer Pori : kelulusan air disebabkan oleh pori2 diantara butir2 pdtan umumnya lap sedimen.
-Akuifer rekahan : kelulusannya dipengaruhi oleh rekahan2 pd lap bat, umumnya bat beku.
-Akuifer Karst : kelulusannya dipengaruhi oleh celah2 pd lap bat gamping.

(b). Aquifuge (Akuifuk)
lapisan batuan atau tanah yang impermeable, kedap air sehingga tidak mempunyai kemampuan menyimpan dan meluluskan air.

(c). Aquicluide ( akuiklud)
lap bat/ tnh yg dpt menyimpan air ttp tdk dpt menyalirkan air.

(d). Aquitard ( akuitar)
Mrpkn akuifur yg scr regional mempengaruhi neraca air ttp ydk cukup utk dpt dimanfaatkan.


Jenis2 Akuifer Pori.

a. Akuifer Tertekan (Confined Aquifer).

Lapisan permeable yg sepenuhnya jenuh oleh air dan dibatasi oleh lap impermeable baik dibagian di dalam akuifer tersebut berada dalam kondisi tertekan sehingga jika terdapat sumber yang menembus akuifer tersebut maka air tanahnya akan lebih tinggi dari permukaan tanah sehingga disebut akuifer Artesis.

b. Akuifer Setengah Tertekan (Semi Confined Aquifer).

Disebut juga Leaky Aquifer lapisan yang jenuh air pada bag2 atasnya dibawa oleh lapisan yang semi permeable dan pada bagian bawah dibatasi oleh lapisan impermeable atau juga semipermeabel. Pada akuifer ini dapat terjadi aliran air dengan arah vertical antara akuifer dan lapisan semipermeable diatasnya fenomena ini disebut Leakage.

c. Akuifer Setengah Bebas (Semi Confined Aquifer).

Jika lapisan semipermeble yg berada diatas akuifer memiliki permeabilitas yg cukup besar sehingga aliran horizontal pada lapisan tersebut tidak dapat diabaikan maka akuifer tersebut disebut akuifer setengah bebas.

d. Akuifer Bebas.

Pada akuifer ini hanya sebagian dara ketebalan lapisan yg permeable yg terisi oleh air/ jenuh air. Lapisan tersebut dibatasi lapisan impermeable dibawahnya. Batas atas akuifer berbentuk air tanah yg dalam keadaan setimbang dengan tekanan udara.

e. Akuifer Mengantung (Perohed Akuifer).

Akuifer yg lapisan dibawahnya bersifat impermeable dan bagian atasnya permeable dan dalam bentuk lensa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar